Penggunaan tes nitrit dan tes esterase leukosit untuk penapisan bakteriuri tanpa gejala pada wanita hamil.
Ocviyanti, D., B. I. Santoso, et al.
Indones J. Obstet Gynecol 20(2): 83-90.(1996).
Tujuan : Menilai manfaat penggunaan tes nitrit dan tes esterase leukosit sebagai alat penapis bakteriuri tanpa gejala pada wanita hamil di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Rancangan/Rumusan data : Kajian laboratorik, uji diagnostik. Data dikumpulkan selama bulan Februari hingga April 1995. Dinilai sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi dan akurasi dari masing-masing tes.
Tempat : Bagian Obstetri dan Ginekologi dan Laboratorium Bagian Patologi Klinik FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Subjek, Pasien, Peserta : Tiga ratus orang wanita hamil yang kesemuanya memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan.
Intervensi : -
Ukuran luaran atama : Hasil tes nitrit dan tes esterase leukosit dengan kultur urin sebagai baku emas.
Hasil : Didapatkan bakteriuri tanpa gejala pada 22 orang subjek (angka kejadian 7,3%). Umur rata-rata pasien adalah 26 tahun dengan kelompok usia terbanyak antara 26-30 tahun (36,7%). Sebagian besar pasien adalah primigravida (43,3%) dan sudah dalam trimester ketiga kehamilannya (63,3%). Jenis bakteri patogen yang paling banyak dida-
patkan pada kultur urin dengan bakteriuri bermakna adalah: Acinetobacter calcoaceticus, Enterococcus dan Escherichia coli (masing-masing 4 kasus). Hasil penghitungan sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, nilai prediksi negatif dan akurasi dari tes nitrit berturut-turut adalah: 13,6%, 99,6%, 75%, 93,6%, 93,3%; tes esterase leukosit: 86,3%, .85,6%, 32,2%, 98,7%, 85,7%; dan gabungan tes nitrit - tes esterase leukosit: 86,3%, 85,2%, 31,7%, 98,7%, 85,3%.
Kesimpulan : Tes esterase leukosit dapat dimanfaatkan sebagai alat penapis bakteriuri tanpa gejala pada wanita hamil karena sensitivitasnya cukup baik (86,3%) sedangkan tes nitrit tidak dapat digunakan mengingat sensitivitasnya pada penelitian ini amat rendah (13,6%). Penggunaan gabungan tes nitrit dan tes esterase leukosit pada penelitian ini tidak meningkatkan sensitivitas pemeriksaan.
Minggu, 21 Maret 2010
Perbandingan penerimaan dan efek samping kontrasepsi implan dalam rahim dengan AKDR TCu380A
Oleh :
R. Dewi Prabarini Soeharto, Biran Affandi, Dwiana Ocviyanti
Majalah Obstetri & Ginekologi, Vol 25, No 1 (2001)
Oleh :
R. Dewi Prabarini Soeharto, Biran Affandi, Dwiana Ocviyanti
Majalah Obstetri & Ginekologi, Vol 25, No 1 (2001)
Label:
AKDR,
implan,
kontrasepsi,
rahim
Tes PAP, tes HPV, dan servikografi sebagai pemeriksaan triase untuk tes IVA positif: upaya tindak lanjut deteksi dini kanker serviks pada fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas beserta analisis sederhana efektivitas biayanya
Oleh : Dwiana Ocviyanti
Abstrak
Penggunaan pemeriksaan triase seperti tes HPV, tes Pap serta servikografi diharapkan akan dapat membantu
upaya menurunkan angka kejadian positif palsu dari tes IVA (Inspeksi Visual dengan Aplikasi Asam Asetat)
sebelum dilakukan rujukan untuk pemeriksaan kolposkopi. Keuntungan dari pemeriksaan triase
dibandingkan dengan rujukan langsung untuk pemeriksaan kolposkopi adalah bahwa pada tahap awal tidak
perlu pasien yang dirujuk tetapi cukup sediaan atau foto hasil pemeriksaan yang dikirimkan untuk dilakukan
evaluasi diagnostik lebih lanjut. Untuk negara berkembang yang mempunyai fasilitas kesehatan dengan
sumber daya terbatas seperti Indonesia harus diupayakan agar rujukan pasien hanya dilakukan pada kasuskasus
yang berisiko tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang efektifitas
pemeriksaan dalam bentuk Nilai Prediksi Positif dan Analisis Efektifiitas Biaya tes Pap, tes HPV,
servikografi dan gabungan dari dua atau tiga pemeriksaan tersebut sebagai pemeriksaan triase pada tes WA
positif dalam upaya mendeteksi Iasi prakanker serviks.
SeIama kurun waktu penelitian yaitu antara bulan Januari 2005 hingga Januari 2006 poliklinik Obstetri dan
Ginekologi Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menerima 130 orang perempuan dengan hasil tes
WA positif dan I orang dengan dugaan kanker serviks yang dirujuk dari 8 Puskesmas dan Klinik Bersalin di
Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Empat belas orang bidan dari Puskesmas dan Klinik selama kurun waktu
tersebut telah melakukan pemeriksaan terhadap 1250 perempuan sesuai kriteria inklusi yaitu berusia antara
25 hingga 45 tahun. Terhadap seluruh kasus yang dirujuk peneliti melakukan berturut-turut pengambilan
sampel tes Pap, sampel tes HPV untuk pemeriksaan dengan metode Hybride Capture 2, pemeriksaan
servikografi dan dilanjutkan dengan kolposkopi . Bila didapatkan Iasi epitel putih dilakukan
biopsihistopatologi. Data hasil pemeriksaan dianalisis untuk uji diagnostik dengan komputer menggunakan
program Stata 7.0. Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan menggunakan program Treeage@.
Pada penelitian ini didapatkan basil tes WA positif pada 130 perempuan (10,4%) dari 1250 perempuan usia
25-45 tahun yang diperiksa. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan hasil positif Iasi prakanker pads
67 perempuan (persentasenya sekaligus menggambarkan Nilai Prediksi Positif dari pemeriksaan
kolposkopi+biopsi pads kasus dengan tes WA positif, yaitu : 51,5%) Prevalensi lesi prakanker serviks pada
penelitian ini adalah 5.4% dengan prevalensi Iasi derajat tinggi 0.2% yaitu sekitar 2% dari seluruh kasus
1VA positif yang dirujuk. Satu kasus yang
dirujuk dengan kanker serviks ternyata memang positif menderita kanker serviks stadium 3S. Seluruh kasus
lesi derajat tinggi (3 kasus) adalah NIS2. Hasil Nilai Prediksi Positif yang sekaligus menggambarkan
efektifitas masing-masing pemeriksaan sebagai triase pada tes tes WA positif : tes Pap 82% (CI 95%
75%;88%), tes HPV 58% (CI 95% 49%; 66%), servikografi 94% (CI 95% 90%;98%), tes Pap+HPV 73%
(CI 95% 64%;79%), tes Pap+servikografi 86% (CI 95% 81%;90%), tes HPV+servikografi 78% (CI 95%
72%;84%), tes Pap+HPV+servikografi 77% (CI 95% 72%;82%). Pemeriksaan triase yang lebih efektif
biaya dibandingkan rujukan langsung tes WA positif untuk kolposkopi apabila diasumsikan baliwa pasien
dari dalam kota adalah servikografi, tes Pap dan gabungan tes Pap+servikografi sedangkan bila diasumsikan
pasien dari luar kota make seluruh pemeriksaan triase yang diteliti terbukti lebih efektif biaya.
Pemeriksaan triase dengan tes Pap, tes HPV dan servikografi maupun gabungannya dapat meningkatkan
efektivitas pemeriksaan dan efektifitas biaya tes WA dalam mendeteksi lesi prakanker serviks
Oleh : Dwiana Ocviyanti
Abstrak
Penggunaan pemeriksaan triase seperti tes HPV, tes Pap serta servikografi diharapkan akan dapat membantu
upaya menurunkan angka kejadian positif palsu dari tes IVA (Inspeksi Visual dengan Aplikasi Asam Asetat)
sebelum dilakukan rujukan untuk pemeriksaan kolposkopi. Keuntungan dari pemeriksaan triase
dibandingkan dengan rujukan langsung untuk pemeriksaan kolposkopi adalah bahwa pada tahap awal tidak
perlu pasien yang dirujuk tetapi cukup sediaan atau foto hasil pemeriksaan yang dikirimkan untuk dilakukan
evaluasi diagnostik lebih lanjut. Untuk negara berkembang yang mempunyai fasilitas kesehatan dengan
sumber daya terbatas seperti Indonesia harus diupayakan agar rujukan pasien hanya dilakukan pada kasuskasus
yang berisiko tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang efektifitas
pemeriksaan dalam bentuk Nilai Prediksi Positif dan Analisis Efektifiitas Biaya tes Pap, tes HPV,
servikografi dan gabungan dari dua atau tiga pemeriksaan tersebut sebagai pemeriksaan triase pada tes WA
positif dalam upaya mendeteksi Iasi prakanker serviks.
SeIama kurun waktu penelitian yaitu antara bulan Januari 2005 hingga Januari 2006 poliklinik Obstetri dan
Ginekologi Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menerima 130 orang perempuan dengan hasil tes
WA positif dan I orang dengan dugaan kanker serviks yang dirujuk dari 8 Puskesmas dan Klinik Bersalin di
Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Empat belas orang bidan dari Puskesmas dan Klinik selama kurun waktu
tersebut telah melakukan pemeriksaan terhadap 1250 perempuan sesuai kriteria inklusi yaitu berusia antara
25 hingga 45 tahun. Terhadap seluruh kasus yang dirujuk peneliti melakukan berturut-turut pengambilan
sampel tes Pap, sampel tes HPV untuk pemeriksaan dengan metode Hybride Capture 2, pemeriksaan
servikografi dan dilanjutkan dengan kolposkopi . Bila didapatkan Iasi epitel putih dilakukan
biopsihistopatologi. Data hasil pemeriksaan dianalisis untuk uji diagnostik dengan komputer menggunakan
program Stata 7.0. Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan menggunakan program Treeage@.
Pada penelitian ini didapatkan basil tes WA positif pada 130 perempuan (10,4%) dari 1250 perempuan usia
25-45 tahun yang diperiksa. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan hasil positif Iasi prakanker pads
67 perempuan (persentasenya sekaligus menggambarkan Nilai Prediksi Positif dari pemeriksaan
kolposkopi+biopsi pads kasus dengan tes WA positif, yaitu : 51,5%) Prevalensi lesi prakanker serviks pada
penelitian ini adalah 5.4% dengan prevalensi Iasi derajat tinggi 0.2% yaitu sekitar 2% dari seluruh kasus
1VA positif yang dirujuk. Satu kasus yang
dirujuk dengan kanker serviks ternyata memang positif menderita kanker serviks stadium 3S. Seluruh kasus
lesi derajat tinggi (3 kasus) adalah NIS2. Hasil Nilai Prediksi Positif yang sekaligus menggambarkan
efektifitas masing-masing pemeriksaan sebagai triase pada tes tes WA positif : tes Pap 82% (CI 95%
75%;88%), tes HPV 58% (CI 95% 49%; 66%), servikografi 94% (CI 95% 90%;98%), tes Pap+HPV 73%
(CI 95% 64%;79%), tes Pap+servikografi 86% (CI 95% 81%;90%), tes HPV+servikografi 78% (CI 95%
72%;84%), tes Pap+HPV+servikografi 77% (CI 95% 72%;82%). Pemeriksaan triase yang lebih efektif
biaya dibandingkan rujukan langsung tes WA positif untuk kolposkopi apabila diasumsikan baliwa pasien
dari dalam kota adalah servikografi, tes Pap dan gabungan tes Pap+servikografi sedangkan bila diasumsikan
pasien dari luar kota make seluruh pemeriksaan triase yang diteliti terbukti lebih efektif biaya.
Pemeriksaan triase dengan tes Pap, tes HPV dan servikografi maupun gabungannya dapat meningkatkan
efektivitas pemeriksaan dan efektifitas biaya tes WA dalam mendeteksi lesi prakanker serviks
Langganan:
Postingan (Atom)